Darisiaran pers Jakarta - Goethe-Institut meluncurkan sebuah festival baru bertajuk Kinofest yang menampilkan film-film Jerman terkini secara daring dari 18 Februari sampai 31 Maret 2022. Sebanyak 12 film Jerman, sebagian keluaran tahun 2020 dan 2021, dapat diakses secara eksklusif oleh penonton di delapan negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Festival Film Tahunan German Cinema Kembali Digelar 1-6 Oktober 2019 1 Oct 2019 Foto dok. Goethe-Institut Indonesien Festival film German Cinema yang digelar oleh Goethe-Institut Indonesien kembali berlangsung. Festival film yang memasuki edisi ketujuh ini membawa film-film terbaik dari Jerman ke bioskop-bioskop di enam kota besar di Indonesia. Petualangan, dokumentasi terkini, kisah keluarga, dan ketegangan murni hadir menghibur para penonton di Indonesia. Dalam rangka memperingati 30 tahun keruntuhan Tembok Berlin, German Cinema juga menampilkan tiga film yang menjelajahi kehidupan di Jerman Timur dan Barat pada masa itu. Masing-masing film itu menceritakan kisah-kisah yang sangat pribadi dari sudut pandang yang berbeda-beda Balloon karya Michael âBullyâ Herbig merupakan film thriller bertempo tinggi yang penuh ketegangan, sementara adaptasi novel Adam & Evelyn sangat tenang dan atmosferis, dengan banyak adegan dan latar yang indah. "Sementara itu, biografi Gundermann menyajikan potret sosok yang menonjol, seorang penyanyi dan penulis lagu terkenal di Jerman Timur, yang mengendarai mesin keruk raksasa di tambang batu bara untuk mencari nafkah, dan sekaligus menjadi mata-mata untuk Stasi,â kata Anna Maria StrauĂ, Kepala Bagian Program Budaya di Goethe-Institut Indonesien. Sama seperti pada tahun-tahun lalu, German Cinema juga mengedepankan film-film dokumenter bertema aktual. Exit - Leaving Extremism Behind menceritakan kisah sutradara Karen Winther. Dengan diilhami oleh perjalanan hidupnya sendiri, film ini menelaah mengapa orang bergabung dengan kelompok ekstremis dan bagaimana mereka bisa keluar lagi. German Cinema juga membawa serta banyak film favorit penonton, termasuk film komedi perjalanan 25km/h, film kisah perjalanan menuju kedewasaan yang seru dan lucu, Mountain Miracle, untuk audiens yang lebih muda, serta kisah keluarga yang menyentuh All About Me, film yang paling banyak menjaring penonton di bioskop-bioskop Jerman selama tahun lalu. âMenggabungkan film favorit penonton dengan film dokumenter terkini serta film cerita yang menonjol dari segi artistik dengan kisah yang wajib diceritakan telah menjadi ciri khas semua edisi German Cinema,â jelas Anna Maria StrauĂ. German Cinema digelar mulai tanggal 1 hingga 6 Oktober 2019 di bioskop-bioskop di Jakarta, Denpasar, Bandung, Makassar, Yogyakarta, dan Surabaya. Jangan kelewatan. f BACA JUGA Bebas Mesin Waktu Pemersatu Sahabat Teguran KPI Pada The SpongeBob Squarepants Movie Undang Reaksi warganet Petualangan Luar Angkasa Brad PittTopicFestivalfilmjerman, FestivalFilm, filmjerman, filminternasional, film, jerman MORE ARTICLE
JAKARTA Untuk pertama kalinya beragam seni budaya yang dimilki Kepulauan Mentawai dirangkai dengan keunggulannya sebagai salah satu destinasi surfing terbaik dunia dalam Festival Pesona Mentawai 2016. Festival akan diselenggarakan mulai 19 hingga 24 April 2016. Dilaksanakan di Pantai Mapadegat, Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, festival tersebut menggabungkan berbagai seni
Kamis, 28 April 2016 2107 WIB Europe on Screen 2016. Iklan Jakarta -Festival film Eropa dalam gelaran Europe on Screen EOS akan kembali menyapa penggemarnya mulai besok, Jumat 29 April 2016 di enam kota di Indonesia. Helatan ini mulai 29 April -8 Mei 2016 akan menyajikan 78 film karya sutradara dan produser Eropa termasuk ko-produksi dengan negara di luar Eropa. Goethe Institut menampilkan tujuh film produksi Jerman yang akan diputar di program film yang akan disajikan merupakan film documenter, fiksi, animasi. Beberapa film tersebut juga merupakan film yang memenangkan penghargaan di festival film internasional. Seperti Cesarâs Grill yang disutradarai Dario Aguirre tentang anak vegetarian yang kembali ke tanah airnya di Ekuador menyelamatkan restoran ayanya. Film ini merupakan nomine film documenter terbaik di Santa Barbara juga Holly Cow yang bercerita tentang masalah yang ditimbulkan sapi Eropa di desar terpencil di Azerbaijan. Penonton juga bisa mengenal lebih dekat sosok Presiden Uruguay, Presiden termiskin di dunia yang memberikan 70 persen gajinya,Pepe Mujica dalam kisah menyentuh tentang seorang pengungsi remaja asal Afganistan yang ingin menjadi penyanyi rap di Iran dalam film berjudul Sonita. Sebuah film yang menjadi pemenang dalam Festival Dokumenter Dunia Sundance 2016. Atau film The Cut yang disutradarai sutradara Jerman keturunan Turki, Fatih Akin tentang perjalanan penyintas genosida berdarah di Armenia yang mencari kedua putrinya. Film ini diganjar sebagai pemenang Vittorio Veneto Film Festival Award-Special Mention pada Festival Film Venesia film Hind und Weg tentang seseorang yang sakit parah dan menceritakan penyakitnya kepada teman-temannya saat tur sepeda. Film ini mendapatkan meraih penghargaan melalui aktor terbaik dalam Jupiter Award 2015 dan nomine aktris terbaik dalam Penghargaan Asosiasi Kritik Film Jerman Film bertema teknologi komputer dan internet Who am Imenceritakan mengenai kelompok peretas bawah tanah CLAY. â Sebagian besar film-film Jerman dapat Anda saksikan di GoetheHaus, Menteng, Jakarta Pusat,â demikian siaran pers dari Goethe Jakarta, selain di Goethe Haus, 78 film dari Eropa ini bisa anda tonton di Erasmus Huis, IFI Thamrin, Istituto Italiano di Cultura Menteng, Bintaro Jaya Exchange, Art Cinema IKJ. Program ini juga diputar di Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan. Seluruh pemutaran film gratis dan informasinya dapat dilihat di DIAN YULIASTUTI Artikel Terkait Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota 3 hari lalu Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 9 hari lalu Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang 29 Maret 2023 Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 6 Februari 2023 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us 27 Januari 2023 Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir 19 Januari 2023 Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota 3 hari lalu Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota Dua sutradara asal Eropa akan hadir selama Festival Film Europe on Screen dan mengadakan lokakarya untuk pembuat film lokal. Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 9 hari lalu Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 Film animasi Si Warik the Movie Ladang Terakhir 2022 karya mahasiswa program studi D4 Animasi Udinus lolos kurasi SWIFF 2023. Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang 29 Maret 2023 Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang Kini, Festival Film Wartawan Indonesia 2023 hadir dengan beragam inovasi. Salah satunya seluruh pemenang tak hanya bawa piala tapi juga uang. Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 6 Februari 2023 Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 Film ini menceritakan tentang kehidupan Daniel, seorang pria yang terlahir dari pasangan imigran Afrika dan bekerja sebagai seorang petugas kepolisian anti huru-hara Italia 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us 27 Januari 2023 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us Christine Hakim disorot berkat perannya di film serial The Last of Us. Sebelumnya ia sempat bermain bersama Julia Roberts di Eat, Pray, Love. Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir 19 Januari 2023 Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir Festival Film Internasional Berlin melarang delegasi film, perusahaan, dan media yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah Rusia dan Iran. Mengenal Kim Tae Ri, Aktris Korea yang Baru-Baru Ini Disebut Berperilaku Terburuk 27 Desember 2022 Mengenal Kim Tae Ri, Aktris Korea yang Baru-Baru Ini Disebut Berperilaku Terburuk Kim Tae Ri aktris Korea Selatan memulai debutnya dalam film The Handmaiden Luna Maya Bergaya Glamor dengan Gaun Bulu di Red Sea International Film Festival Arab Saudi 4 Desember 2022 Luna Maya Bergaya Glamor dengan Gaun Bulu di Red Sea International Film Festival Arab Saudi Selain Luna Maya, acara ini dihadiri sejumlah selebritas dunia seperti Priyanka Chopra, Jessica Alba, Sharon Stone, dan Elle Macpherson. Festival FIlm JAFF 17 "Blossom" Menjadi Titik Temu Para Pembuat, Pemain, Dan Penonton Film Indonesia Hingga Asia 1 Desember 2022 Festival FIlm JAFF 17 "Blossom" Menjadi Titik Temu Para Pembuat, Pemain, Dan Penonton Film Indonesia Hingga Asia JAFF selalu menjadi titik temu para pembuat dan pemain film dengan para penontonnya. Selain itu, beragam Special Program JAFF17 juga menjadi ajang belajar dan diskusi yang diikuti oleh mereka yang tertarik dengan berbagai profesi di industri film 137 Film akan Tayang di JAFF 2022, Dibuka dengan Piknik Pesona 17 November 2022 137 Film akan Tayang di JAFF 2022, Dibuka dengan Piknik Pesona JAFF 2022 akan menghadirkan 137 film dari 19 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi.
FilmThe Green Lie dibuat sejak November 2015 hingga April 2016. Sayang, belum ada rencana film ini bakal tayang di Indonesia dan baru akan diputar di Jerman pada 22 Maret 2018. Film berdurasi 97 menit ini telah masuk nominasi Berlinale 2018 untuk kategori Documentary Award.
GERMAN Cinema, yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien, kembali ke Indonesia pada tahun ini untuk edisi kedelapan. Kali ini, festival film itu sepenuhnya berlangsung secara daring. Festival film tahunan Jerman itu akan menayangkan delapan film Jerman sebagai Video-On-Demand dari 17 hingga 26 Desember 2021. Dimulai pada 2012, German Cinema biasanya berlangsung di bioskop komersial di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Baca juga Arawinda Berbagi Kisah Hadiri Festival Film di Arab Saudi Namun, pada 2021, German Cinema akan diadakan secara eksklusif di platform Goethe-On-Demand dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak penonton di Tanah Air. Semua film akan memiliki takarir subtitle bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia untuk ditonton secara gratis melalui tautan Tema tahun ini bermain-main dengan asal-usul kata "daring" dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Popularitas istilah "daring" di Indonesia melesat dan dipercepat oleh pandemi. Dalam bahasa Indonesia âdaringâ adalah penggabungan dari dua kata, "dalam" dan "jaringan", yang berarti "online". Sementara itu, "daring" dalam bahasa Inggris berarti sesuatu yang berani dalam tindakan atau pemikiran. Berikut ini kedelapan film dalam German Cinema 2021 17-21 Desember 2021 Paris kein Tag ohne dich 2020 karya Ulrike Schaz Amelie rennt 2017 karya Tobias Wiemann dengan takarir bahasa Indonesia Atlas 2019 karya David Nawrath Unter Schnee 2011 karya Ulrike Ottinger 22-26 Desember 2021 Die Goldfische 2019 karya Alireza Golafshan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain Der Junge muss an die frische Luft 2018 karya Caroline Link dengan takarir bahasa Indonesia GrĂŒĂe aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie Delapan film yang ditayangkan dalam German Cinema 2021 terdiri dari tiga film dokumenter dan lima film cerita. Film dokumenter tersebut adalah Paris kein Tag ohne dich 2020 yang disutradarai oleh Ulrike Schaz, Unter Schnee 2011 karya sutradara Ulrike Ottinger, dan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain. âKami bangga dapat menghadirkan ketiga sutradara perempuan Jerman ini, masing-masing dengan prestasi yang sama mencengangkan dalam cabang seni lainnya, termasuk fotografi dan seni pertunjukan. Ketiga film dokumenter ini membahas beberapa topik paling mendesak masa kini sejarah pribadi yang tertanam menjadi bagian masyarakat, perubahan iklim, dan sejarah sebagai proses yang tidak hanya melibatkan politisi yang berkantor di istana, namun juga kita sebagai individu dengan perasaan dan aspirasi kita sendiri,â kata Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Ingo Schöningh. Ia menambahkan, âGerman Cinema 2021 hadir untuk meyakinkan penonton tentang keragaman isinya melalui seleksi lima film cerita.â Untuk penonton muda di Indonesia, German Cinema memutar film Amelie rennt 2017 dan Der Junge muss an die frische Luft 2018 dengan takarir bahasa Indonesia. Keduanya adalah cerita yang mengharukan tentang makna keluarga dan pentingnya membangun kepercayaan dengan anggota masyarakat lainnya sejak usia dini, di mana dan dalam kondisi apa pun kita hidup. GrĂŒĂe aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie adalah film yang pengambilan gambarnya sepenuhnya dilakukan di Jepang dalam warna hitam dan putih yang menakjubkan. Film itu menggambarkan pertemuan dua perempuan, Mary dari Jerman dan Satomi, Geisha terakhir Fukushima. Tampaknya tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menyatukan mereka. Tetapi keduanya menderitaâmasing-masing dengan caranya sendiriâkarena hal-hal di masa lalu yang belum terselesaikan. Sementara itu, Atlas 2019 menggabungkan isu gentrifikasi dan inisiatif warga sipil dengan hubungan ayah-anak. Film ini adalah satu pengingat tentang salah satu hak kita yang sangat berharga yaitu hak untuk membangun dan memelihara rumah kita di kota. Terakhir, Die Goldfische 2019 membawa penonton mengikuti perjalanan menegangkan dari Jerman ke Swiss bersama geng Goldfische! Hati-hati, mereka memiliki sesuatu di dalam van, yang dengan lihai mereka sembunyikan dan samarkan sebagai bagian dari disabilitas tubuh mereka. Satu petualangan istimewa yang layak dicoba, film yang sangat menyenangkan untuk menyambut liburan! RO/OL-1
AndréJerman, Actor: Nobel. André Jerman is an actor, known for Nobel (2016), Tomme tÞnner 2 - Det brune gullet (2011) and Aldri voksen (2020). Menu. Winners Emmys LGBTQ+ Pride Month STARmeter Awards San Diego Comic-Con New York Comic-Con Sundance Film Festival Toronto Int'l Film Festival Awards Central Festival Central All Events.
Kategori Foto Cerita Koleksi Jelajah Akun Saya 20 Oktober 2016 1935 Perwakilan Goethe Institut, Sofia Setyorini menjelaskan tentang kegiatan Festival Film German Cinema 2016 kepada penonton sebelum pemutaran film berjudul Agonie di salah satu bioskop kawasan Kuta, Bali, Kamis 20/10. Festival Film German Cinema 2016 yang digelar Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut di 6 kota besar di indonesia tersebut diharapkan mampu memberikan wawasan kepada penonton Indonesia tentang perkembangan perfilman di Jerman. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd/16 facebook Twitter Whatsapp pinterest festivalfilmjermanperfilmanbioskop Informasi Foto Disiarkan 20/10/2016 1935 WIB
Antarajawabaratcom, 24/6 - Festival Film Jerman 2013 hadir di delapan kota di Indonenesia yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Medan,
Kamis â Sabtu, 20 â 22 Oktober 2016, pukul â WITA Sinema Bentara kali ini secara khusus menghadirkan film-film terpilih dari Jerman yang terangkum dalam program German Cinema Festival 2016. Agenda ini merupakan kelanjutan dari kerjasama tahun sebelumnya antara Pusat Kebudayaan Jerman Goethe Institut dengan Bentara Budaya Bali serta didukung oleh Sehati Production. Tahun ini merupakan edisi kelima penyelenggaraan German Cinema, digelar disejumlah kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Lebih dari 15 produksi film terpilih dengan ragam tematik yang menarik tahun 2015-2016 menggambarkan capaian film-film Jerman kontemporer yang mengesankan dan patut diapresiasi. Khusus pemutaran German Cinema Festival di Bali akan ditayangkan di XXI Mall Bali Galeria, menghadirkan sejumlah sinema terpilih antara lain Coconut Hero 2015, Florian Cossen, 101 menit, Agonie 2016, David Clay Diaz, 93 menit, Herbet 2015, Thomas Stuber, 109 menit, Junges Licht 2015, Adolf Winkelmann, 122 menit, Sibylle 2015, Michael Krummenacher, 87 menit, Victoria 2015, Sebastian Schipper, 136 menit, Freistatt 2015, Marc Brummund, 104 menit, Ein Atem 2015, Christian ZĂŒbert, 101 menit, dan Die LĂŒgen der Sieger 2015, Christoph HochhĂ€usler, 112 menit. Film-film Jerman terpilih kali ini menghadirkan aneka perspektif dan tematik yang menarik. Mulai dari sosok wanita yang cerdas sekaligus rapuh, berikut hal-hal lucu dan paradoks dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sosok-sosok muda yang berhadapan dengan berbagai realitas dan aneka kerumitan sistem sosial, suatu perjuangan untuk penemuan diri di tengah kehidupan yang penuh ironi. Seluruh pemutaran film ini menggunakan tiket yang bersifat bebas bea gratis. Informasi lebih jauh perihal acara di Bali dapat menghubungi Dewi 081236307974. Jadwal Pemutaran Film Kamis, 20 Oktober 2016 Coconut Hero Agonie Herbert Jumat, 21 Oktober 2016 Junges Licht Sybille Victoria Sabtu, 22 Oktober 2016 Freistatt Ein Atem Die Lugen der Sieger Sinopsis Coconut Hero Film cerita // 101 menit // Jerman / Kanada, 2015 Kamis, 20 Oktober 2016 WITA Sutradara Florian Cossen // Pemeran Alex Ozerov, Bea Santos, Krista Bridges, Sebastian Schipper, Jim Anann, Reid, David Thompa, Jeff Klarke, Udo Kier. Mike Tyson nama ini hanya satu dari sekian hal yang menyusahkannya sudah lama berharap ia mati saja. Pemuda berusia 16 tahun itu ditinggal oleh ayahnya ketika masih kecil dan terus dirisak oleh teman-teman sekolahnya. Ia tinggal berdua ibunya di kota kecil di daerah antah berantah di bagian utara Kanada. Setelah gagal bunuh diri, Mike diharuskan ikut terapi kejiwaan. Pada pemeriksaan rutin di rumah sakit lalu ditemukan tumor mematikan di otaknya, dan Mike mengira harapannya akan terwujud. Tetapi ketika ia bertemu Miranda, orang pertama yang benar-benar bisa memahaminya, ia membangun harapan baru. Dengan tokoh-tokoh simpatik, alur cerita penuh kejutan, gambar-gambar indah daerah pedesaan Kanada, serta iringan musik yang asyik, film terbaru Florian von Cossen mengenai hidup dan mati menjadi tontonan wajib. Sebuah film Jerman yang menyerupai film indie dari Amerika! Florian Cossen lahir tahun 1979 di Tel Aviv dan tahun 2002 mulai kuliah penyutradaraan film di Akademi Film Baden-WĂŒrttemberg di Ludwigsburg. Pada tahun 2005 dan 2006 ia memperoleh beasiswa sehingga dapat berkuliah di University of California di Los Angeles dan di Universidad del Cine di Buenos Aires. Di sana ia memperoleh inspirasi untuk film karya akhir sekaligus film cerita perdananya Das Lied in mir, yang memperoleh nominasi untuk Hadiah Perfilman Jerman. Agonie Film cerita // 93 menit // Jerman / Austria, 2016 Kamis, 20 Oktober 2016 WITA Sutradara David Clay Diaz // Pemeran Samuel Schneider, Alexander Srtschin, Alexandra Schmidt, Simon Hatzl, Mercedes Echerer, Alexander Jagsch, Martina Poel Dua pemuda, Christian 24 dan Alex 17, menjalani hidup masing-masing tanpa saling terkait. Pada akhir film, satu dari mereka telah menjadi pembunuh. Siapa pun yang pernah menemui peristiwa seperti itu, mungkin bahkan di sekitar lingkungannya sendiri, mau tidak mau akan berusaha mencari pemicu kejahatan tersebut dan menggali makna di balik drama yang terjadi, betapa pun menyimpang dan kejam. Tetapi bagaimana kalau apa yang biasa disebut dengan kehidupan ternyata menyimpan cerita, namun tidak mengikuti alur tertentu. Agonie dengan tangkas melawan dramaturgi yang lazim. David Clay Diaz menyelidiki kasus pembunuhan, tetapi ia memilih sekadar menampilkan apa yang terjadi alih-alih menjelaskannya. Penonton dibiarkan menarik kesimpulan sendiri. Sebuah penyajian yang sangat bernas! David Clay Diaz lahir tahun 1989 di Paraguay, melewati masa kecilnya di Lima, Peru dan kemudian mengikuti ibunya ke Wina, tempat ia kuliah filsafat. Sejak 2010 ia kuliah penyutradaraan film di Sekolah Tinggi Televisi dan Film MĂŒnchen. Agonie dibuat sebagai tugas kuliah tahun ketiga. Herbert Film cerita // 109 menit // Jerman, 2015 Kamis, 20 Oktober 2016 WITA Sutradara Thomas Stuber // Pemeran Peter Kurth, Lina Wendel, Lena Lauzemis, Edin Hasanovic, Peter Schneider, Manfred Möck Herbert berbadan kekar. Meskipun ia sudah mulai berumur, otot dan kepalan tangan tetap menjadi modal utamanya. Dulu ia âKebanggaan Leipzigâ. Sekarang ia menyambung hidup sebagai penagih utang dan penjaga pintu yang andal, dan pada malam hari ia menyiapkan petinju muda Eddy menghadapi petarungan perebutan gelarnya yang pertama. Namun tidak lama kemudian Herbert terpaksa mengakui bahwa hidupnya berantakan. Ia terakhir bertemu putrinya yang kini telah dewasa ketika anak itu berusia enam tahun. Ia menjaga jarak dengan pacarnya yang bernama Marlene. Hidupnya semakin kacau ketika ia didiagnosis mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Herbert sadar bahwa telah tiba saatnya untuk pertarungan terakhir, bahwa ia harus memperbaiki berbagai kesalahannya. Sebelum terlambat. Dengan Herbert, yang merupakan debutnya sebagai sutradara, Thomas Stuber berhasil menampilkan potret lugas seorang petinju yang mulai menua. Sebuah drama yang apa adanya, keras, tanpa ampun, dan diperankan dengan baik. Thomas Stuber, kelahiran 1981, kuliah penyutradaan film di Akademi Film Baden-WĂŒrttemberg pada tahun 2004 sampai 2011. Sebelumnya ia telah mengumpulkan pengalaman di industri film dengan bekerja sebagai pegawai magang. Film mahasiswanya Teenage Angst 2008 diputar perdana di Berlinale, dinominasikan untuk banyak penghargaan, dan berhasil meraih beberapa di antaranya. Junges Licht Film cerita // 122 menit // Jerman, 2015 Jumat, 21 Oktober 2016 WITA Sutradara Adolf Winkelmann // Pemeran Oscar Brose, Charly HĂŒbner, Lina Beckmann, Peter Lohmeyer, Ludger Pistor Julian Collien, 12 tahun, tinggal di desa pertambangan yang dicirikan oleh kekangan, kemiskinan dan kebrutalan. Julien tidak melihat manfaat sekolah. Ia ingin menjadi penambang â seperti ayahnya. Ibunya yang mengidap penyakit batu empedu mengalami gangguan mental dan pergi tetirah di pantai bersama adik perempuan Julian, sehingga ayah dan putra tinggal berdua selama liburan musim panas. Julian merasa bertanggung jawab di rumah Ia menyiapkan roti untuk ayahnya dan menjemputnya di tambang. Julian jarang menghabiskan waktu luang bersama kaum remaja sedesa, yang kerap bercanda dengan kasar. Ia mendapat pinjaman kamera dari Gorny, pemilik rumah mereka, dan diminta memotret teman-temannya ketika sedang mandi. Tetapi Julian lebih suka mengamati Marusha, putri tiri Gorny yang berumur 15 tahun, namun terlalu cepat dewasa, yang membuat bukan saja Julian mabuk kepayang, melainkan juga ayahnya. Penghormatan Adolf Winkelmann terhadap Ruhrgebiet zaman dahulu ini membangkitkan kawasan pertambangan tersebut dalam gambar-gambar puitis. Sebuah adaptasi novel berjudul sama karya Ralf Rothmann. Adolf Winkelmann adalah sutradara, produser, dan profesor untuk film di Sekolah Tinggi Kejuruan untuk Seni dan Desain di Dortmund. Ia bekerja di industri film sejak tahun 1967, dan pada tahun 1978 ia berhasil mencatat sukses besar dengan film bioskop perdananya Die Abfahrer. Di sini pun ia telah menyajikan potret kawasan Ruhrgebiet, sebuah tema yang selalu ia angkat kembali. Winkelmann meraih berbagai penghargaan untuk film-filmnya. Sybille Film cerita // 87 menit // Jerman, 2015 Jumat, 21 Oktober 2016 WITA Sutradara Michael Krummenacher // Pemeran Anne Ratte Polle, Thomas Loibl, Dennis Kamitz, Levi Lang, Heiko Pinkowski, Andreas Lust, Thomas FrĂ€nzel, Elisabeth Rath, Thomas Bestvater, Franziska Rieck Setelah melewati masa sangat sibuk di biro arsitek miliknya, Sibylle sulit mendapatkan ketenangan saat berlibur bersama Jan, suaminya, dan David dan Luca, kedua putra mereka. Sementara keluarganya masih tidur, Sibylle berjalan-jalan menyusuri tebing di tepi sungai. Perempuan seusia yang setiap hari berpapasan dengannya nyaris luput dari perhatiannya â sampai suatu pagi ia menyaksikan perempuan itu bunuh diri. Sekembalinya ke MĂŒnchen, Sibylle sia-sia berusaha melupakan kejadian tersebut. Selalu saja ada kejadian aneh yang seolah-olah menyiratkan kaitan antara nasib perempuan itu dan dirinya. Sibylle semakin menjauhi keluarganya dan dihantui penampakan yang bagaikan mimpi buruk. Karena diduga lelah mental, Sibylle diminta berhenti bekerja untuk sementara. Dalam keadaan terisolasi, ia berupaya meraih kembali kendali atas hidupnya serta keakraban dengan keluarganya. Tetapi ternyata upaya itu tidak mendapat sambutan hangat. Dengan film thriller Sibylle, Michael Krummenacher berhasil menembus ranah film genre, sesuatu yang masih langka dalam perfilman Jerman. Sebuah film yang menegangkan sekaligus menggelisahkan. Michael Krummenacher, kelahiran 1985 di Swiss, mulai kuliah penyutradaraan Sekolah Tinggi untuk Televisi dan Film MĂŒnchen pada tahun 2006. Tahun 2009 ia bersama seorang mitra mendirikan perusahaan produksi Passanten Filmproduktion. Ia memproduksi dan menyutradarai film cerita perdananya Hinter diesen Bergen pada tahun 2010. Krummenacher telah meraih berbagai penghargaan untuk karya-karyanya. Victoria Film cerita // 136 menit // Jerman, 2015 Jumat, 21 Oktober 2016 WITA Sutradara Sebastian Schipper // Pemeran Laia Costa, Frederick Lau, Franz Rogowski, Burak Yigit, Max Mauff, AndrĂ© M. Hennicke, Anna Lena Klenke Satu jam lagi, dan malam ini pun akan berlalu di Berlin. Victoria, perempuan muda asal Madrid, berkenalan dengan empat pemuda Berlin â Sonne, Boxer, Blinker dan FuĂ â di depan sebuah klub. Ia dan Sonne langsung tertarik satu sama lain, tetapi waktunya tidak tepat. Sonne dan teman-temannya masih ada urusan lain. Untuk menebus utang, mereka sepakat melakukan hal yang melanggar hukum. Ketika salah seorang dari mereka mendadak berhalangan, Victoria diminta menjadi sopir. Apa yang diawali sebagai petualangan seru, kemudian menjadi tarian euforia â sebelum menjelma sebagai mimpi buruk. Menjelang fajar Victoria dan Sonne pun mempertaruhkan segala sesuatu. Ini bukan ide biasa Membuat satu film utuh dalam satu kali pengambilan gambar, tanpa trik teknis, tanpa pengaman maupun tipuan, dan dengan risiko penuh. Itulah yang dilakukan Sebastian Schipper dan timnya dengan sangat berhasil. Salah satu film Jerman paling menggairahkan dalam beberapa tahun terakhir! Sebastian Schipper, kelahiran 1968, kuliah seni peran di Otto Falckenberg Schule di MĂŒnchen dari tahun 1992 sampai 1995. Setelah lulus ia sering tampil sebagai pemeran pendukung di berbagai film sukses seperti Kleine Haie 1996, The English Patient 1996 dan Run Lola Run 1998. Film Absolute Giganten 1999 merupakan film cerita perdananya sebagai sutradara dan penulis, dan sejak itu ia berhasil baik sebagai aktor maupun sebagai sutradara. Freistatt Film cerita // 104 menit // Jerman, 2015 Sabtu, 22 Oktober 2016 WITA Sutradara Marc Brummund // Pemeran Louis Hofmann, Alexander Held, Stephan Grossmann, Katharina Lorenz, Max Riemelt, Uwe Bohm Musim panas 1968. Angin perubahan hanya terasa sepoi-sepoi di kota-kota kecil di bagian utara Jerman. Wolfgang yang berusia 14 tahun menghadapi kesehariannya, ibunya, dan terutama ayah tirinya dengan sikap membangkang. Ketika ia dimasukkan ke panti asuhan Freistatt milik gereja di daerah terpencil, ia mendapatkan dirinya di sebuah dunia yang membuat keinginannya untuk bebas semakin menggebu Pintu-pintu terkunci, jendela-jendela berterali, kerja bakti bergaya militer di lingkungan sekitar panti. Tetapi satu hal sudah jelas bagi Wolfgang Hasratnya akan kebebasan takkan pernah padam. Sebuah film yang memikat dan menyentuh berdasarkan kisah nyata. Marc Brummund menyajikan cerita Wolfgang dan teman-teman senasibnya dengan gambar-gambar yang sangat ekspresif. Sebuah film sensasional! Marc Brummund, kelahiran 1979, kuliah psikologi dan publisistik di Universitas Hamburg dan kemudian kuliah film dokumenter di Sekolah ZELIG untuk Film dan Televisi di Bozen, Italia. Pada tahun 2014 ia mengikuti master class penyutradaraan film di Hamburg Media School. Ia meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional, termasuk nominasi untuk Hadiah Film Pendek Jerman dan Oscar Mahasiswa. Ein Atem Film cerita // 101 menit // Jerman, 2015 Sabtu, 22 Oktober 2016 WITA Sutradara Christian ZĂŒbert // Pemeran Jördis Triebel, Chara Mata Giannatou, BenjamenitSadler, Apostolis Totsikas, Nike Maria Vassil, Pinilopi Sergounioti, Mary Nanou, Akilas Karazisis. Dua perempuan, satu perjalanan menuju diri sendiri. Seorang ibu penyayang yang bermasalah tengah mencari anaknya. Seorang perempuan hamil berupaya lari dari tanggung jawab. Tessa, 37, seolah memiliki kehidupan sempurna. Ia tinggal di apartemen mewah di Frankfurt bersama suaminya Jan dan putri mereka Lotte, yang berusia 18 bulan. Elena, 27, berasal dari Yunani. Krisis yang melanda negerinya dihadapinya dengan tegar dan percaya diri Ia mengadu nasib di Jerman dan mendapat pekerjaan sebagai pengasuh Lotte. Mula-mula semua terasa mudah, tetapi situasi menjadi rumit ketika Elena menyadari ia hamil. Tiba-tiba tanggung jawabnya bukan lagi sekadar atas dirinya sendiri. Anak atau karier, pertanyaan ini dihadapi oleh dua perempuan di bawah kondisi yang sangat berbeda dalam film Ein Atem garapan Christian ZĂŒbert. Film ini memberi ruang bagi sudut pandang kedua perempuan itu dan sangat berkesan terutama karena penampilan memukau kedua pemeran utama. Christian ZĂŒbert, kelahiran 1973, mengawali kariernya pada tahun 2001 sebagai penulis skenario untuk seri detektif Der Clown. Film bioskop pertamanya adalah komediLammbock 2001, di mana ia menjadi penulis skenario sekaligus sutradara. Sejak itu ia mencatat sukses sebagai penulis skenario dan sutradara melalui film sepertiNeue Vahr SĂŒd 2010 dan Dreiviertelmond 2011 dan meraih berbagai penghargaan Die LĂŒgen der Sieger Film cerita // 112 menit // Jerman / Prancis, 2015 Sabtu, 22 Oktober 2016 WITA Sutradara Christoph HochhĂ€usler // Pemeran Florian David Fitz, Lilith Stangenberg, Horst Kotterba, Ursina Lardi, Avred Birnbaum, Gottfried BreitfuĂ Fabian Groys wartawan terkemuka di redaksi ibukota sebuah majalah berita politik. Bersama Nadja, pegawai magang yang ditugaskan membantunya, ia menginvestigasi perlakuan angkatan bersenjata Jerman terhadap kaum veteran. Ketika penyelidikannya kandas karena informannya berubah pikiran, Groys beralih ke skandal limbah beracun. Kemudian muncul petunjuk bahwa kedua kasus itu saling terkait, dan semuanya bergulir semakin kencang. Namun ada yang membuat Groys curiga Bisakah ia mempercayai informasi yang diterimanya? Die LĂŒgen der Sieger karya Christoph HochhĂ€usler bercerita secara padat dan meyakinkan mengenai penyalahgunaan kekuasaan dan jurnalisme investigatif. Christoph HochhĂ€usler, kelahiran 1972, adalah sutradara dan penulis skenario. Ia kuliah penyutradaraan film di Sekolah Tinggi untuk Televisi dan Film MĂŒnchen. Bersama dengan teman-teman kuliah ia mendirikan majalah film Revolver, dan hingga kini ia masih terlibat sebagai ko-penerbit dan penulis. Film perdananya Milchwald2013 mendapat perhatian internasional dan juga diputar di bioskop-bioskop di Prancis. Film cerita berdurasi panjang ketiganya Unter dir die Stadt 2010 diputar perdana di Festival Film Cannes.
largestgothic festival on this planet - Wave-Gotik-Treffen, Leipzig Germany
Festival Film Internasional Berlin bahasa Jerman Internationale Filmfestspiele Berlin; bahasa Inggris Berlin International Film Festival, dikenal juga dengan sebutan Berlinale, adalah festival film tahunan berskala Internasional yang diadakan di Berlin, Jerman.[1] Didirikan di Berlin Barat pada tahun 1951,[2] festival ini rutin diadakan pada bulan Februari sejak tahun 1978 dan menjadi salah satu "Tiga Besar" festival film bersama Festival Film Venesia di Italia serta Festival Film Cannes di Prancis. Berlin International Film FestivalLokasiBerlin, JermanDidirikan1951PenghargaanBeruang Emas, Beruang PerakSutradaraMariette RissenbeekJumlah film441 945 pemutaran pada tahun 2014[ Situs web resmi] Sejak tahun 2019, Mariette Rissenbeek bertindak sebagai direktur festival dengan Carlo Chatrian sebagai pengarah artistik.[3] Festival ini merupakan festival film Internasional tahunan yang memiki jumlah penonton publik terbesar dengan sekitar tiket terjual serta tiket masuk setiap tahunnya. Lebih dari 400 film dengan beragam genre diputar di beberapa program. Sekitar dua puluh film bersaing untuk penghargaan tertinggi festival, yang disebut dengan Beruang Emas dan sejumlah Beruang Perak.[4] European Film Market EFM, sebuah pameran perdagangan film yang diadakan serentak di Berlinale, adalah pertemuan industri besar untuk sirkuit film internasional.[5] Pameran dagang terdiri atas distributor, pembeli film, produser, pemodal, dan agen produksi bersama. Berlinale Talents, sebuah serangkaian kuliah dan lokakarya selama seminggu, adalah pertemuan para pembuat film muda yang diadakan dalam kemitraan dengan festival.[6] Festival film, EFM, dan acara-acara lainnya dihadiri oleh sekitar profesional dari lebih 130 negara setiap tahun.[7] Lebih dari jurnalis dari lebih 110 negara membuat liputan media terkait festival film ini. Beberapa film layar lebar terkenal yang melakukan pemutaran perdana selama festival berlangsung bintang film dan selebritas akan hadir dan difoto di karpet merah.
q1SLZ. 5lzy1qk8lp.pages.dev/1945lzy1qk8lp.pages.dev/1705lzy1qk8lp.pages.dev/575lzy1qk8lp.pages.dev/515lzy1qk8lp.pages.dev/1085lzy1qk8lp.pages.dev/4035lzy1qk8lp.pages.dev/2685lzy1qk8lp.pages.dev/547
festival film jerman 2016