Penguranganini berlaku untuk bagian atas, dan bawah. Contoh pada gambar diatas, balok induk adalah WF 500x200x10x16. (t2) = 16 mm. Maka dibuat pengurangan 30 milimeter. Karena pembulatan dari (2×16) = 32 milimeter. Maka dari itu, diketahui panjang besi siku menjadi (350-30-30) 290 milimeter. Sebagai media untuk menerapkan sambungan full baut.
Panjang baja tulangan yang ada di pasaran biasanya 12m ditekuk menjadi 2. Struktur beton bertulang yang akan kita cor tentunya memiliki ukuran yang bervariasi sehingga panjang tulangan pun tidak bisa sama, dan penyambungan tulangan pasti diperlukan. Tetapi penyambungan tulangan harus memperhatikan dimana kita sebaiknya menyambung dan berapa panjang penyambungannya agar struktur sesuai dengan yang kita harapkan. Pada intinya penyambungan tulangan diupayakan diletakkan di daerah yang memiliki tegangan tarik yang lebih rendah. Pelat lantai biasanya terdiri dari tulangan atas dan tulangan bawah dan dipasang saling silang / 2 arah. Untuk penyambungan tulangan bawah sebaiknya dilakukan di daerah sekitar balok atau tepi pelat, karena pada daerah ini bagin bawah pelat dalam keadaan tertekan, sedangkan yang dalam keadaan tertarik yang lebih membutuhkan tulangan adalah bagian atas pelat, sebaliknya untuk tulangan atas penyambungan dilakukan di daerah sekitar tengah pelat karena di tengah pelat bagian atas dalam keadaan tertekan. Penyambungan antara batang tulangan satu dan berikutnya sebaiknya diupayakan tidak dalam satu garis yang sama sehingga perlemahan tidak terjadi pada satu garis. Demikian juga untuk balok, penyambungan tulangan longitudinal bawah dilakukan didekat daerah kolom penyangga, sedangkan untuk tulangan longitudinal atas dilakukan di tengah bentang balok. Khusus untuk detail tahan gempa, penyambungan tulangan atas dan bawah dilakukan di daerah sejarak 2 x tinggi balok dari muka kolom, karena gaya gempa bersifat bolak-balik. Unuk penyembungan kolom penyangga, sebaiknya dilakukan di tengah bentang kolom, bukan di daerah dekat pelat lantai, karena di tengah bentang momen yang terjadi biasanya relatif kecil. Panjang sambungan pun harus diperhatikan, sehingga gaya tarik yang terjadi dapat di transfer dengan baik ke tulangan berikutnya. Sambungan diikat dengan kawat bendrad sedemikan rupa sehingga tidak lepas sewaktu dilakukan pengecoran. Panjang sambungan sebenarnya diatur dalam code / Standar Nasional Indonesia SNI untuk beton. Untuk keperluan praktis, biasanya diambil panjang penyaluran / sambungan / overlap sebesar 40 x diameter untuk tulangan ulir dengan mutu baja 400MPa . Jadi apabila kita hendak menyambung tulangan diameter 13, maka kita membutuhkan panjang sambungan minimal 40 x 13 = 520 mm. Pengangkuran / penekukan tulangan juga penting didaerah ujung-ujung pelat, balok dan kolom. Karena tanpa pengangkuran yang baik, gaya tarik yang terjadi pada tulangan tidak ada yang menahan. Dengan ditekuk maka terjadi ikatan yang kuat dengan beton. Bayangkan menarik tulangan yang telah dibengkokkan didalam beton, pasti lebih sulit daripada menarik tulangan lurus dalam beton.
perencanaankolom, perhitungan manual balok dan kolom strukturbeton1, perhitungan dan panjang penyaluran sambungan lewatan dan penjangkaran, boye sopyan perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, cara menghitung kebutuhan besi untuk tulangan utama dan, analisis dan desain kolom biaxial berdasarkan sni 03 2847,Ukuran Standar Panjang Sambungan Besi dan Cara Menghitungnya Ukuran Standar Panjang Sambungan Besi dan Cara Menghitungnya Salah satu hal penting dalam memilih bahan bangunan adalah menentukan panjang sambungan besi untuk struktur konstruksi bangunan. Struktur bangunan dari bahan beton bertulang memiliki kekuatan yang sangat kokoh. Hal tersebut dikarenakan adanya kombinasi yang baik antara beton dan besi tulangan. Beton berfungsi untuk menahan gaya dorong, sedangkan besi tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik. Daya tahan tarikan pada besi sangat dipengaruhi oleh panjang sambungannya. Jika panjang sambungan besi tidak diperhitungkan dengan baik, maka gaya tarik besi bisa melemah. Hal inilah yang mendasari alasan pentingnya memperhatikan panjang sambungan besi pada struktur bangunan. Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi terkait panjang besi sambungan pada struktur bangunan, silahkan baca artikel ini sampai selesai. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai standar sambungan besi, cara menghitung sambungan besi dan juga jenis sambungan besi. Tanpa perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak pembahasan lengkapnya di bawah ini. Daftar Standar Sambungan Besi Standar kekuatan dan dimensi besi untuk penggunaan struktur bangunan sendiri sebenarnya sudah diatur dalam Standar Nasional Indonesia SNI. Namun, masih banyak pedagang menjual besi di pasaran yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Besi yang tidak sesuai standar tentu tidak akan memiliki kekuatan yang baik. Sebagai pembeli, Anda harus jeli dan teliti dalam memilih bahan besi untuk keperluan bangunan tersebut. Sama halnya dengan dimensi dan kekuatan besi, panjang sambungan besi juga juga diatur dalam SNI. Menurut standar SNI, panjang sambungan besi harus berukuran 40D 40 x diameter besi. Artinya, panjang sambungan besi akan memiliki ukuran yang berbeda pada tiap struktur bangunan, tergantung dari besarnya diameter besi yang dipilih. Berdasarkan hal tersebut, maka panjang standar sambungan besi untuk masing-masing diameter besi akan menjadi seperti berikut ini Tabel Standar Panjang Sambungan Besi No. Ukuran Diameter Besi mm Panjang Sambungan mm 1. 6 240 2. 8 320 3. 9 360 4. 10 400 5. 12 480 6. 13 520 7. 16 640 8. 19 760 9. 22 880 10. 25 1000 11. 28 1120 12. 29 1160 13. 32 1280 14. 36 1440 Agar Anda bisa lebih paham, berikut ini akan kami berikan contoh soal untuk menghitung panjang sambungan besi. Baca Juga Cara Menghitung Berat Besi dengan Rumus Jika ukuran diameter besinya adalah 22 mm, berapa minimal panjang sambungan besi dalam satuan meter agar sesuai dengan standar SNI? Diketahui Ukuran diameter besi = 22 mm Ditanya Berapa meter minimal panjang sambungan besi? Cara menjawabnya adalah seperti ini Panjang minimal sambungan besi = 40 x diameter besi Panjang minimal sambungan besi = 40 x 22 mm Panjang minimal sambungan besi = 880 mm = 0,88 m Jadi, panjang minimal sambungan untuk besi yang memiliki ukuran diameter 22 mm agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia adalah 0,88 m. Bagaimana? Sekarang Anda sudah semakin paham cara menghitung panjang sambungan besi yang sesuai standar SNI, bukan? Setiap sambungan besi pada struktur bangunan harus dipasang dengan benar dan memiliki panjang yang sesuai standar. Panjang sambungan besi tidak boleh terlalu pendek ataupun terlalu panjang. Sambungan besi yang terlalu pendek akan membuat besi sulit disatukan. Akibatnya, daya tegangan tarik besi akan menjadi rendah dan struktur bangunan kurang kokoh. Sebaliknya, sambungan besi terlalu panjang memang memiliki kekuatan lebih baik. Namun, besi yang terlalu panjang mengakibatkan pemborosan biaya. Jadi, sebaiknya panjang sambungan besi ini disesuaikan dengan standar SNI saja. Apa Saja Jenis Sambungan Besi? Sambungan besi yang terdapat pada beton merupakan jenis sambungan lurus memanjang. Jenis sambungan ini banyak ditemukan pada struktur bangunan seperti kolom, balok, plat lantai, pondasi dan lain sebagainya. Namun, selain jenis sambungan ini, ada juga jenis sambungan besi lainnya. Berikut adalah beberapa jenis sambungan besi yang perlu Anda ketahui. 1. Sambungan Las Sambungan las merupakan jenis sambungan besi yang dilakukan dengan cara pemanasan menggunakan suhu tinggi. Sambungan las ini menyambungkan dua besi dalam kondisi elastis atau meleleh. Jenis sambungan las banyak dipakai pada rangka sepeda, permesinan, konstruksi baja dan lain-lain. Baca Juga Jenis Kawat Las, Fungsi dan Cara Menggunakannya 2. Sambungan Baut Sambungan baut adalah sambungan yang umumnya berbentuk segi enam pada kepalanya. Salah satu ujungnya dilengkapi ulir untuk dipasangkan mur sebagai pengunci. Dalam pemasangannya, sambungan baut ini dapat digunakan sebagai sambungan sementara, sambungan tetap dan juga sambungan bergerak. 3. Sambungan Paku Keling/Rivet Sambungan paku keling merupakan jenis sambungan yang sifatnya permanen. Sambungan ini biasanya dipakai untuk menyambungkan dua plat seperti pada tangki dan boiler. Selain itu, sambungan paku keling juga sering dimanfaatkan untuk menyambungkan komponen pada perabotan rumah tangga, peralatan elektronik dan juga furniture. Demikianlah penjelasan tentang panjang sambungan besi kali ini. Semoga informasi pada artikel ini dapat dengan mudah dipahami dan bisa menambah wawasan Anda. Bagi Anda yang saat ini mencari tangga scaffolding, Anda bisa mendapatkannya di Indosteger. Indosteger menyediakan berbagai pilihan tangga scaffolding dengan harga terbaik dan berkualitas. Anda juga bisa sewa scaffolding secara mingguan atau bulanan dengan jumlah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Segera konsultasikan mengenai kebutuhan Anda di sini dan dapatkan harga istimewa dari kami. Terimakasih telah membaca hingga akhir. Jika dirasa artikel terkait panjang sambungan besi ini bermanfaat jangan lupa bagikan kepada kerabat Anda! Recent Articles Penyambunganbesi tulangan haruslah sesuai dengan SNI yaitu 40D (40 kali Diameter tulangan). Dalam penyambungannya juga perlu diberi sedikit tekukan agar sambungan besi menjadi lebih kokoh dan menambah daya tegangan tarik dari besi tulangan tersebut. Dalam gambar perencanaan, juga sebaiknya disebutkan detail sambungan, bengkokan, dan dimensi Contoh pemasangan bracing kolom apakah penting?. Jawabnya bisa iya dan juga bisa tidak. Tentu penting bagi teman-teman yang baru berkecimpung dalam bidang konstruksi baja. Yang terlibat langsung pada proses pengerjaan, desain/perencanaan, juga untuk pelaku usaha jasa konstruksi. Yang seluruhnya adalah pemula. Terlepas posisi anda yang mana. Karena sebagai pemula, pastinya anda membutuhkan referensi. Sebelum melaksanakan suatu kegiatan. Termasuk dalam hal merencanakan, mengejakan atau memborong pekerjaan baja. Tetapi dapat kita maklumi juga. Contoh pemasangan bracing kolom tidak begitu penting. Jikalau anda telah memiliki pengalaman yang cukup pada pekerjaan konstruksi baja. Karena berdasarkan pengalaman tersebut, anda dapat memahami proses perencanaan, pengerjaan dan bahkan cara memborong pekerjaan. Nah, jika anda adalah kategori yang kami maksud. Maka abaikan saja artikel ini. Atau bila berkenan, beri kami masukan berdasarkan pengalaman saudara melalui kolom komentar. Ciri-ciri kolom baja yang membutuhkan bracing Semua kolom yang terpasang dengan ketinggian tertentu berpotensi mengalami lendutan defleksi. Semakin tinggi sebuah kolom, maka kemungkinan terjadi lendutan akan semakin besar. Hal tersebut terjadi karena kolom menerima gaya beban. Sehingga agar lendutan tersebut tidak berakibat fatal. Salah satu caranya, anda harus memasang bracing pada kolom. Untu itu anda tentu perlu contoh pemasangan bracing kolom. Yakni sebagai referensi, guna memastikan fungsi bracing benar-benar sesuai harapan/rencana. Menentukan apakah kolom baja perlu menggunakan bracing atau tidak. Harus berdasarkan perhitungan struktur. Namun demikian secara umum kriteria kolom yang memerlukan perkuatan bracing, ciri-cirinya adalah Tinggi kolom baja ≥ 6 meter, Lebar bentangan mencapai 30 meter atau lebih, Dimensi kolom relatif kecil atau bawah standar, Bangunan sebagian terbuka atau bahakan tidak memiliki dinding, Dinding bangunan terbuat dari clading galvalume Memikul beban ekstra, misalnya balok dak mezzanine atau railway untuk hoist crane. Pun salah satu dari 5 ciri-ciri tersebut, telah cukup sebagai pedoman bahwa kolom baja memerlukan bracing. Persoalan jenis bahan atau bentuk bracing adalah sesuai hasil perhitungan kekuatan struktur. Yang pasti hakikat bracing pada kolom ada 2 macam, yaitu vertikal dan horizontal. Contoh 1 Pemasangan bracing vertikal Sebuah konstruksi pabrik dengan tinggi kolom 10 meter. Terdiri dari 1 meter kolom beton dan 9 meter kolom baja. Yang terbuat dari baja profil WF 400x200x8x13. Memerlukan tambahan perkuatan yaitu berupa bracing kres kolom vertikal. Seperti pada gambar berikut. Silahkan anda perhatikan. bahan & alat kerja bracing vertikal Untuk membuat bracing vertikal berdasarkan gambar. Penting terlebih dahulu anda mempersiapkan bahan dan alat kerja fabrikasi, seperti berikut Besi siku 2L 70x70x7 double, Pelat baja tebal t= 8 mm, Baut mur Ø3/4”x1,5” HTB A-325 Alat potong blender Mesin pon punch drill Mesin las Alat K3 pelaksanaan pabrikasi bracing siku Setelah anda mempersiapkan bahan serta alat kerja. Selanjutnya pelaksanaan fabriksi untuk bracing vertikal harus berdasarkan shop drawing. Berikut ini adalah contoh shop drawing bracing siku. Silahkan perhatikan. Kemudian lakukan fabriksi sesuai tahap-tahap berikut Lakukan pemotongan terhadap siku. Dan sesuaikan dengan kebutuhan/ukuran pada shop drawing, Juga laksanakan pemotongan pelat baja, yang berguna untuk buhul dan pelat isi. Pembuatan lubang baut pada material siku serta pelat baja dengan ukuran Ø22 mm, Pelat buhul anda pasang pada kolom baja Sesuai posisi/jarak yang tertera pada shop drawing dengan menggunakan las. Laksanakan pengecatan dasar pada seluruh matarial baja. Serta cat finishing bila ada. Pasangkan pelat isi pada siku yang berukuran sama. Sehingga menjadi pasang-pasangan. Terakhir, periksa kembali seluruh dimensi bahan. Untuk memastikan bahwa pabriksi telah terlaksana sesuai shop drawing. pemasangan bracing siku pada kolom Pemasangan komponen/rangka bracing sangat praktis. Alat inti yang anda butuhkan hanya kunci pengeras. Selain alat tersebut, anda juga membutuhkan perancah serta tambang. Yang berguna tempat berdiri dan menaikkan material siku. Contoh pemasangan bracing kolom dengan material siku, lebih mudah bandingkan dengan material besi WF. Langkah-langkah pemasangan seperti berikut Pasang terlebih dahulu pelat buhul type pada material siku yang lebih panjang. Berdasarkan shop drawing yaitu mm. Dengan menggunakan baut mur. Lalu keraskan memakai kunci pengeras. Kemudian masukkan kedua ujung siku tersebut pada pelat buhul yang sebelumnya telah terpasang pada kolom baja. Dan ikat dengan menggunakan sambungan baut mur baja. Setelah itu, pasang siku yang berukuran lebih pendek. Yaitu pada sisi atas dan bawah pelat baja type Juga dengan menggunakan baut mur yang berdiameter sama. Terakhir, anda pastikan seluruh baut telah terpasang dengan benar dan kencang. Selesai. Contoh 2 Pemasangan bracing horizontal & vertikal Pada gambar berikut adalah contoh pemasangan bracing kolom baja dengan posisi horizontal. Dimensi kolom baja juga WF 400x200x8x13, tetapi setinggi 12 meter. Selain perkuatan bracing horizontal, kolom tersebut juga sekaligus memiliki bracing vertikal. Sehingga 2 macam bracing menjadi satu kesatuan, untuk memberi kekuatan tambahan pada kolom. Silahkan anda perhatikan gambar berikut. struktur pada bracing horizontal Bahan utama untuk bracing horizontal pada kolom terbuat dari 2 macam, yaitu1].WF 200x100x5,5×8 mm, dan 1].WF 300x150x6,5×9 mm. Nah, pada masing-masing balok bracing tentu memiliki komponen tambahan. Yaitu pelat lekat yang berfungsi sebagai wadah sambungan baut dengan kolom baja. Dimensi pelat lekat beserta ukuran baut, untuk masing-masing balok WF telah lengkap dalam artikel, yang membahas tentang komponen struktur baja. Silahkan anda pelajari. Sehingga untuk aplikasi sambungan/join, dapat anda terapkan berdasarkan ketentuan tersebut. pelaksanaan pabrikasi & pemasangan bracing WF Melaksanakan pabrikasi material WF untuk bracing horizontal sangat mudah. Karena alat-alat yang anda butuhkan sama ketika melaksanakan pabrikasi bracing vertikal siku. Demikian juga langka-langkah kerjanya relatif sama. Hanya penting anda pastikan, agar semua ukuran telah sesuai dengan gambar kerja. Beres. Sementara metode pelaksanaan pemasangan yang benar. Yang mana pada gambar antara bracing horizontal dan vertikal saling terhubung. Dan andaikata pemasangan adalah secara manual. Maka jumlah tukang konstruksi baja untuk pekerjaan tersebut minimal 4 orang. Adapun metode kerjanya adalah Pasang terlebih dahulu bracing horizontal bagian bawah 1. Lalu pastikan seluruh baut mur telah terpasang dengan benar. Sehingga bracing WF dan kolom baja telah terikat dengan kuat. Kemudian pasang balok WF yang kedua 2, Pasang bracing vertikal siku, yang berada antara bracing horizontal 1 dan 2. Dan pastikan baut sambungan telah terisi semua, yakni pada pelat buhul yang tersedia pada balok bracing dan kolom baja. Lakukan langkah 2-3 untuk pemasangan bracing horizontal 3 dan bracing vertikal bawahnya. Demikian selanjutnya hingga seluruh bracing selesai terpasang. [Penutup] Agar fungsi bracing maksimal Perkuatan kolom untuk bangunan-bangunan yang bertikat tinggi. Umumnya dengan menerapkan sistem bracing. Yaitu dengan memadukan antara bracing horizontal dan vertikal. Seperti pada contoh yang ke-2. Cara tersebut tergolong paling efektif, sehingga fungsi bracing lebih maksimal. Dimensi material baja pada contoh-contoh bracing tersebut. Pula dapat anda ganti dengan profil baja yang lain. Misalnya besi siku pada bracing vertikal, anda ganti dengan kanal U. Serta profil H-Beam sebagai pengganti profil WF. Semua tergantung jenis material mana yang lebih tepat untuk fungsi tersebut. Bila anda membutuhkan konsultasi, terkait contoh pemasangan bracing kolom. Silahkan kontak kami. Terimakasih.